Monday, April 8, 2024

Teori Perilaku Socrates, Plato, Aristoteles Terkait dengan Perilaku Koruptif oleh Pejabat Negara di Indonesia

 

    Korupsi adalah tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang menyalahgunakan kekuasaan yang dimilikinya untuk keuntungan pribadi.

    UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi: Korupsi adalah setiap orang yang dengan melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

    Asian Development Bank (ADB): Korupsi adalah kegiatan yang melibatkan perilaku tidak pantas dan melawan hukum dari pegawai sektor publik dan swasta untuk memperkaya diri sendiri dan orang-orang terdekat mereka. 

SOCRATES


    Socrates adalah salah seorang filsuf dari Yunani. Ia merupakan salah satu pemikir antroposentrisme yang hidup pada masa Yunani Klasik. Pemikiran filsafat Sokrates bertujuan untuk mengenal manusia dengan memahami alam semesta melalui teori.

    Pandangan Socrates mengenai perilaku manusia terhadap kasus korupsi :

    Sebelumnya, teori perilaku manusia menurut Socrates adalah “Pengetahuan adalah kebajikan”

    Dari sudut pandang perilaku manusia mengenai pengetahuan adalah kebajikan, kasus korupsi di Indonesia merupakan sebuah ironi yang kompleks. Di satu sisi, pengetahuan tentang dampak negatif korupsi - seperti menghambat pembangunan, memperburuk ketimpangan, dan merusak kepercayaan publik - sudah banyak diketahui dan dipahami oleh masyarakat luas.

    Namun, di sisi lain, praktik korupsi masih terus terjadi dan bahkan terkesan semakin marak. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan tentang keburukan korupsi tidak selalu cukup untuk mencegah seseorang melakukannya.

    Beberapa faktor yang dapat menjelaskan fenomena ini antara lain:

  1. Kesenjangan antara pengetahuan dan tindakan: Mengetahui sesuatu dan benar-benar melakukannya adalah dua hal yang berbeda. Faktor-faktor seperti tekanan sosial, self-interest, dan moral disengagement dapat membuat seseorang bertindak bertentangan dengan pengetahuannya.
  2. Lemahnya penegakan hukum: Kurangnya kepastian hukum dan konsekuensi yang tidak tegas bagi pelaku korupsi dapat mendorong orang lain untuk melakukan tindakan serupa.
  3.  Budaya permisif: Sikap "cuek""tidak apa-apa asalkan tidak ketahuan" , dan "semua orang melakukannya" dapat menormalisasi perilaku korupsi dan membuat orang enggan untuk melaporkannya.
  4. Sistem yang tidak transparan dan akuntabel: Kurangnya transparansi dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan publik dapat membuka peluang bagi terjadinya korupsi. 
    Menurut pandangan perilaku manusia Socrates, kasus korupsi di Indonesia dapat dilihat sebagai akibat dari ketidaktahuan dan ketidakadilan.

    Socrates percaya bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk yang baik dan selalu ingin melakukan apa yang benar. Namun, karena ketidaktahuan, mereka mungkin tidak menyadari konsekuensi negatif dari tindakan mereka. Dalam kasus korupsi, misalnya, seseorang mungkin melakukan korupsi karena tidak memahami dampaknya terhadap masyarakat luas.

    Selain itu, Socrates juga percaya bahwa ketidakadilan dapat mendorong seseorang untuk melakukan korupsi. Ketika orang merasa bahwa mereka diperlakukan tidak adil, mereka mungkin merasa berhak untuk mengambil apa yang mereka inginkan, bahkan jika itu berarti mencuri dari orang lain.

    Oleh karena itu, untuk mengatasi kasus korupsi di Indonesia, Socrates akan fokus pada dua hal:

  1. Pendidikan: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang konsekuensi negatif dari korupsi dan pentingnya integritas.
  2. Keadilan: Menciptakan sistem yang adil dan merata bagi semua orang, sehingga tidak ada yang merasa perlu untuk melakukan korupsi.
    Socrates juga percaya bahwa pentingnya introspeksi diri. Setiap orang harus memeriksa diri mereka sendiri dan memastikan bahwa mereka tidak melakukan tindakan yang tidak adil atau merugikan orang lain.

    Contoh kasus korupsi di Indonesia yang berkaitan dengan perilaku organisasi menurut Socrates :

Kasus : Korupsi Bansos COVID-19:
  •  Ketidaktahuan: Pejabat Kemensos tidak memahami konsekuensi negatif dari korupsi bansos COVID-19 terhadap rakyat yang membutuhkan.
  • Ketidakadilan: Distribusi bansos yang tidak merata dan tidak adil menyebabkan banyak rakyat yang membutuhkan tidak mendapatkan bantuan.
  • Kurangnya akuntabilitas: Kurangnya transparansi dalam proses pengadaan bansos COVID-19 membuka peluang bagi terjadinya korupsi.

PLATO


    Plato adalah seorang filsuf dan matematikawan Yunani, secara spesifik dari Athena. Dilihat dari perspektif sejarah filsafat, Plato digolongkan sebagai filsuf Yunani Kuno. Ia adalah penulis philosophical dialogues dan pendiri dari Akademi Platonik di Athena, sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat.

    Pandangan Plato mengenai perilaku manusia terhadap kasus korupsi. Sebelumnya, teori perilaku manusia menurut Plato adalah “3 bagian jiwa manusia”, yaitu 

  1. Rasional (Logistik) 
    Bagian ini membahas tentang akal dan logika. Dari sudut pandang rasional, korupsi merupakan suatu kegiatan yang tidak logis dan tidak rasional. Korupsi berdampak buruk bagi banyak pihak, termasuk sendiri, karena dapat merusak reputasi diri dan berujung pada hukuman penjara. Korupsi juga menghambat kemajuan bangsa dan negara.

  2. Spirited (Thymoeides) 
    Bagian ini tentang keberanian, semangat dan ambisi. Dari sudut pandang spiritual, korupsi adalah tindakan pengecut dan berani. Orang yang korup memanfaatkan orang lain dengan cara yang tidak adil. Korupsi juga merupakan salah satu bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan publik. 

  3. Appetitive (Epithumetikon) 
    Bagian ini membahas tentang keinginan, nafsu dan kesenangan. Dari segi nafsu, orang yang korup ingin mendapatkan keuntungan pribadi dengan mengorbankan kepentingan orang lain.

    Contoh kasus korupsi di indonesia menurut 3 bagian jiwa manusia Plato 

Kasus: Korupsi pengadaan e-KTP

Pandangan Rasional (Logistikon):

  • Tindakan korupsi yang tidak logis dan tidak masuk akal.
  • Merugikan negara triliunan rupiah.
  • Menghambat proses pelayanan publik.

Pandangan Spirited (Thymoeides):

  • Tindakan korupsi yang pengecut dan tidak berani.
  • Koruptor mengambil keuntungan dari rakyat dengan cara yang tidak adil.
  • Merupakan bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan publik.

Pandangan Appetitive (Epithumetikon):

  • Tindakan korupsi yang didorong oleh keserakahan dan nafsu.
  • Koruptor ingin mendapatkan keuntungan pribadi dengan mengorbankan kepentingan rakyat.
  • Merupakan bentuk penyalahgunaan kekuasaan untuk memuaskan nafsu pribadi.

ARISTOTELES

    Aristoteles, adalah seorang filsuf Yunani yang menjadi guru dari Alexander Agung. Ia menjadi murid dari Plato ketika berada di Athena. Aristoteles belajar dari Plato selama 20 tahun, mulai pada umur 17 tahun. Menurut Aristoteles, korupsi merupakan salah satu bentuk ketidakadilan yang terjadi ketika pejabat menggunakan kekuasaannya untuk keuntungan pribadi. Korupsi dapat dibagi menjadi dua jenis

  • Korupsi distributif   : terjadi ketika pejabat mendistribusikan sumber daya publik secara tidak adil, misalnya dengan memberikan keuntungan kepada keluarga atau teman dekatnya.
  • Korupsi korektif      : terjadi ketika pejabat menyalahgunakan kekuasaannya untuk keuntungan pribadi, misalnya. menerima suap atau menggelapkan uang .

    Contoh kasus korupsi di Indonesia:

  1. Kasus korupsi bantuan sosial Covid-19: distribusi bantuan sosial yang tidak merata dan tidak adil serta penyalahgunaan dana bantuan sosial untuk kepentingan pribadi. (Contoh korupsi distributif)
  2. Kasus korupsi E-KTP: pengadaan e-KTP yang tidak transparan dan dugaan manipulasi dan penyalahgunaan dana pengadaan e-KTP untuk kepentingan pribadi. (Contoh korupsi Korektif)

    Analisis berdasarkan pendapat Aristoteles:

    Kedua contoh kasus di atas menunjukkan adanya ketidakadilan dan penyalahgunaan wewenang oleh pejabat publik. Hal ini sejalan dengan pandangan Aristoteles tentang korupsi.

    Tentunya ketiga filosof diatas saling berkaitan dalam berpendapat mengenai kasus korupsi di Indonesia dengan sudut pandang yang berbeda. Socrates dengan pendapat “Ilmu adalah kebajikan”, Plato dengan “3 bagian jiwa manusia”, dan Aristoteles dengan pandangan “Distributif dan Korektif”.

Thursday, May 12, 2022

TRIK SUKSES PASCA LULUS SMK

 

Strategi yang Perlu di Persiapkan Agar Meraih Kesuksesan 



    Sekolah Menengah Kejuruan dipersiapkan untuk siswa/i yang ingin terjun ke dalam dunia kerja. Namun, persaingan dunia kerja masa kini semakin di perketat membuat para siswa/i sulit untuk mendapat pekerjaan sesuai skill jurusan yang sudah mereka kuasai.

    Selain bekerja, SMK juga mempersiapkan para siswa/i untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi dan ber-wirausaha sebagaimana prinsip yang dipegang yaitu BMW (Bekerja, Melanjutkan, dan Wirausaha).

    Lalu, bagaimana cara nya untuk menjadin sukses hanya dengan bermodal Ijazah SMK? Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan sebuah artikel tentang bagaimana cara menjadi orang sukses setelah lulus dari Sekolah Menegah Kejuruan.

Hal-hal yang patut dipersiapkan yaitu :

1. Niat yang kompeten untuk meraih kesuksesan

Dengan adanya niat yang kompeten, kita akan memegang teguh prinsip diri kita sendiri bahwa kita menginginkan sebuah kesuksesan. Lantas dimana kita mewujudkan niat tersebut? Kita harus belajar dengan rajin dan tidak bermalas-malasan ketika masa sekolah.

2. Menguasai Ilmu Kejurusan

Pilihlah bidang yang kamu sukai, misalnya jika kamu menyukai traveling maka jurusan yang cocok untuk kamu ambil adalah jurusan Usaha Perjalanan Wisata. Ada banyak yang bisa kamu pilih seperti : Multimedia, Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran, Akuntansi dan Keuangan Lembaga, Bisnis Daring dan Pemasaran, dan masih banyak lagi.

 Jika kamu sudah memilih jurusan yang pantas untuk kamu, pelajari dan berlatih menguasai ilmu kejurusan itu selama kamu bersekolah di Sekolah Menengah Kejuruan selama 3 tahun. Ilmu yang kamu dapatkan di bangku SMK itu menjadi andalan kamu untuk bekerja atau berwirausaha nanti, karena itu pemilihan jurusan tidak dapat kamu sepelekan.

3. Ikut Kompetisi dan Lomba

Jika ada sebuah perlombaan antar SMK terutama pada jurusan yang kamu pilih maka jangan sia-sia kan kesempatan itu, biasanya dalam perlombaan itu orang yang berbakat akan dilirik oleh perusahaan yang ikut berpasitipasi dalam mengadakan lomba.

4. Mengikuti Praktek Kerja Lapangan dengan Baik

Tidak banyak siswa/i sangat malas ketika mengikuti kegiatan PKL ini, padahal PKL adalah sebuah kesempatan emas untuk kamu yang ingin segera memiliki pekerjaan. Jika kamu sedang PKL pada suatu perusahaan dan pemilik perusahaan kamu menyukai kinerja kamu selama kegiatan PKL berlangsung bisa membuat kamu di panggil kembali untuk bekerja disana setelah lulus dari SMK.

5. Memperluas Ruang Lingkup Pertemanan

Banyak teman pun sangat berpengaruh bagi kamu yang ingin terjun di dunia kerja. Semakin banyak teman, maka semakin banyak juga informasi lowongan pekerjaan yang akan kamu peroleh. Ruang lingkup teman pun sangat berpengaruh untuk kamu yang ingin berwirausaha, mereka lah yang akan membantu mem-promosi kan produk atau jasa yang kamu tawarkan.

Oleh karena itu, pandai-lah bergaul dan menjadi pribadi yang ramah agar kamu dikenal memiliki kepribadian yang baik, supel, di senangi banyak orang, dan membuat mereka tidak ragu untuk membantu mu jika membutuhkan informasi lowongan pekerjaan setelah lulus nanti.

6. Percaya Diri dan Optimis

Rasa percaya diri dan optimis dapat membantu kamu untuk meraih kesuksesan, rasa percaya diri membuktikan bahwa kamu memiliki kemampuan dalam pekerjaan yang kamu peroleh. Meskipun kamu sudah menguasai ilmu kejurusan dan mendapat nilai tinggi saat duduk di bangku SMK, jika kamu tidak memiliki rasa percaya diri maka usaha mu meraih kesuksesan akan tertunda.

Bagaimana jika diri mu merupakan orang yang tidak mempunyai rasa percaya diri? Ada banyak cara agar dapat membantu kamu untuk lebih percaya diri, seperti : 

- Mengatakan hal baik dan positif kepada diri sendiri bahwa kamu mampu

- Memperhatikan penampilan diri

- Siap untuk menghadapi tekanan dan tantangan dalam hidup

- Awali kegiatan dengan berdoa

- Merencanakan tujuan hidup

- Fokus lah pada hal yang membuat kamu suka

- Percaya dengan diri sendiri

- Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain

- Mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri

- Mempelajari hal baru di sekitar kamu

- Perbanyak kegiatan menyenangkan, dan

- Latihan Public Speaking dengan cara berbicara di depan cermin.

7. Belajar dari Orang yang sudah Sukses

Belajar lah dari senior yang sudah sukses dalam dunia kerja atau berwirausaha. Jangan pernah merasa malu, karena pelajaran yang kamu dapatkan dari seseorang yang sudah ahli dalam bidang nya pasti sangat bermanfaat dan membantu kamu.

8. Siapkan CV yang Enak di Pandang

Pada saat kamu sudah siap untuk masuk dunia pekerjaan, buatlah CV dengan design yang menarik sesuai dengan trend saat ini. Pelajari juga etika menulis dan mengirim CV yang baik agar dapat menarik perhatian perusahaan yang sedang kamu incar.

9. Keterangan Pengalaman Kerja

Ketika kamu PKL pergunakan waktu PKL kamu dengan sebaik mungkin hingga kamu mendapatkan sertifikat yang di keluarkan oleh perusahaan. Sertifikat tersebut yang akan membantu kamu saat melamar pekerjaan nanti, sertifikat itu menandakan bahwa kamu sudah memiliki pengalaman dalam dunia kerja. Perusahaan akan sangat senang mempunyai karyawan baru yang sudah memiliki pengalaman kerja.

10. Kerja sambil Kuliah

Siswa yang memiliki prestasi pada saat duduk di bangku SMK bisa mengikuti beasiswa untuk melanjutkan pendidikan dan menambah skill jurusan kamu di universitas yang kamu inginkan. Dengan begitu, selain kamu bekerja dan mendapatkan uang kamu juga bisa lebih mengasah skill kamu agar lebih ahli.

11. Membangun Bisnis Sendiri

Lulusan SMK biasa nya sudah dilatih untuk berbisnis sesuai dengan jurusan yang kamu pilih baik dalam bidang produk maupun jasa. Tidak perlu mengeluarkan modal besar, mulai dari hal kecil saja dapat mengantarkan kamu menuju kesuksesan. Sehingga, kamu dapat bersaing dengan perusahaan lain.

Lulusan SMK yang sudah sukses dalam bisnis nya yaitu :

1.       Panggih Samudra             : UX Designer at Bukalapak

2.       Mufti I                              : Product Engineer at Gojek

3.       Djaka Pradana                  : Android Engineer at Traveloka

4.       Adhe Kurniawan              : UI Designer at Tokopedia

5.       Roa Nuha                          : UX Designer at Bukalapak

6.       Poundra Verdian                : UX Researcher at DANA Indonesia

7.       Alif Ghibran                       : UI/UX Designer at Ruang Guru

8.       Timotius Muliawan            : UI/UX Designer at Dekoruma

9.       Nicholaus Gilang                : Ui Designer at Tokopedia

SMK memberikan banyak pilihan yang membuat kita menjadi mudah untuk menata masa depan, berhasil atau tidak nya bukan di lihat dari Ijazah SMK saja. Tapi berhasil atau tidak nya tergantung pada usaha dan doa kita, masa depan seseorang ada pada tangan nya sendiri.

Demikian dari saya, harapan saya kamu bisa terbantu dengan cara-cara diatas. Maaf jika ada kesalahan baik dalam penulisan yang mungkin dapat menyinggung perasaan, sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. 


Teori Perilaku Socrates, Plato, Aristoteles Terkait dengan Perilaku Koruptif oleh Pejabat Negara di Indonesia

       Korupsi adalah tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang menyalahgunakan kekuasaan yang dimilikinya unt...